Selasa, 05 Mei 2015

SENDI-SENDI KEIMANAN

Berikut saya sajikan sebuah hasil telaah berupa sendi-sendi yang bisa menjadi acuan seorang Muslim dalam menapaki kesempurnaan iman :

Sendi Keimanan Pertama ;

1. MANTAB DALAM  BERTAUHID.

Sendi Keimanan yang utama yang mutlak harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah terkait dengan bersih, lurus dan murninya Aqidahnya.
Adapun Aqidah yang bagaimana yang menjadi syarat mutlak bagi seorang Muslim yang beriman ?  Yakni Aqidah yang Tauhidillah.
Artinya, meng-Esa-kan Allah.
Dan tidak mencampur Aqidah tersebut dengan bentuk2 kesyirikan sekecil apapun.

Hal diatas harus selalu menjadi perhatian utama bagi seorang Muslim. Karena jika sampai terjadi cacat setitikpun dalam hal Aqidahnya, maka bisa menggugurkan keimanannya, hingga dia bertaubat dan membersihkan Aqidahnya dan kemudian kembali pada ajaran Tauhid, yang hanya mengakui (bersaksi) bahwa Allah-lah sebagai satu-satunya sesembahan yang berhak untuk diibadahi. Dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.

2. MEMPERHATIKAN WAKTU-WAKTU SHOLAT.

Sesungguhnya Sholat adalah salah 1 diantara Syariat Islam. Namun Sholat ini menjadi spesial kedudukannya karena setelah seseorang menyatakan dirinya islam dengan melafadzkan Syahadatain, maka syariat yang harus dia laksanakan sebagai pembuktian keimanannya itu adalah ihlasnya dia dalam melaksanakan Sholat.

Memperhatikan waktu-waktu Sholat adalah merupakan sendi keimanan yang sangat penting setelah seorang Muslim memiliki aqidah yang lurus.
Penghayatannya dalam setiap pelaksanaan Sholatnya harus bisa menghadirkan perasaan dimana dirinya benar2 sedang melakukan  penghambaan yang sempurna kepada Allahu ta'alaa.

Tumpuan perhatian seseorang Muslim kepada urusan penegakkan syariat Shalat ini  menjadi tolok ukur kwalitas keimanannya.
Karena itu tak heran jika salah satu  amal ibadah yang sangat dicintai oleh Allah adalah menunggu masuknya waktu Sholat, dan bersegera mengerjakannya dengan perasaan ihlas, gembira.

Sedangkan seseorang yang tidak memiliki perhatian kepada waktu-waktu Sholatnya dan bahkan ada pula yang gemar menunda-nunda maka itu terindikasi sedang kurang baik kwalitas keimanannya, karena dalam kondisi seperti ini sangat mungkin jika dia akan menunda pelaksanaan hak-hak Allah yang lainnya.

3. MEMPERHATIKAN PELAKSANAAN IBADAH-IBADAH WAJIB ATAS DIRINYA.

Yang dimaksud dengan ibadah-ibadah wajib disini bukan hanya Sholat, Shaum, Zakat saja akan tetapi meliputi semua ibadah yang telah diwajibkan oleh Allah subhanahu wa ta'alaa.
Karena itu hendaknya seseorang tidak disibukkan dengan mengerjakan ibadah-ibadah yang Sunnah sementara meninggalkan yang Wajib.

Misal :
Rajin mengerjakan Qiamul Lail tetapi sering melewatkan sholat Shubuhnya.
Rajin Dzikir tetapi tidak mau mencari ilmu dan lain sebagainya.

4. JAUH DARI SIKAP DAN RASA PUTUS ASA DALAM KEHIDUPAN.

Dalam memahami sendi keimanan ini, seorang Muslim sebaiknya tidak menganggap kecil atas perbuatan-perbuatan baik (amal-amal sholih) yang telah dia dikerjakan setelah dirinya melihat apa yang dikerjakan orang lain.
Kecuali jika karenanya mendorong dirinya untuk lebih giat beramal sholih dari yang telah dia capai selama ini, dan hal seperti ini di dalam ayat2 Al Qur'an Allah subhanahu wa ta'alaa memerintahkan untuk berlomba-lomba dalam melakukan amal shalih kepada hambaNya.

Demikian pula sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikatakan bahwa sesungguhnya seorang hamba Allah itu tidak akan masuk syurga karena amalnya.

Dari hadist tersebut menuntun pola pikir seorang Muslim bahwa sebaiknya ketika dia sedang melakukan sebuah amal sholih maka harus benar2 memperhatikan rasa taqarrubnya kepada Allah subhanahu wa ta'alaa dan kemudian dari rasa penghambaan itu tumbuh harapan yang besar atas tercurahnya rahmat Allah agar amal2 nya diterima dan menjadi penyebab dimasukkannya dirinya kedalam SyurgaNya.

Oleh karena itu seorang Muslim pantang muncul rasa dan sikap berputus asa baik terhadap segala ujian maupun amal sholih yang pernah dia kerjakan.
Karena pada setiap amal sholih sekecil apa pun yang telah dikerjakan, insyaAllah akan ada perhitungan dan balasannya dari Allah ta'alaa.

Adapun bersabar dan bersyukur akan senantiasa menjadi sahabat bagi seorang Muslim yang memiliki kematangan keimanan didalam menjalani liku2 kehidupannya.

Sehingga dengannya insyaAllah akan menjadi sebab turunnya rahmat Allah ta'alaa kepadanya. Dengan keadaan itu pula memberi peluang yang sangat besarlah untuk meraih kemuliaan disisi Allah, baik kehidupan di dunia maupun di akhiratnya.

5. TIDAK MENYEPELEKAN DOSA.

Seorang Muslim tidak boleh menyepelekan kemaksiatan sekecil apapun. Karena bisa jadi kemaksiatan yamg dilakukan itu dipandang sebagai perkara yang besar bagi Allah Subhanahu wa ta'alaa.

Hal ini sebgaimana yang pernah disabdakan oleh Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam dalam sebuat Hadist bahwa beliau shalallahu 'alaihi wassalam melarang kita menyepelekan dosa-dosa. Oleh karena itu melazimkan Taubat adalah sebuah amal sholih yang harus diutamakan.

Seorang Muslim juga tidak layak membanggakan amal-amal sholihnya, karena dia sendiri tidak akan tahu apakah amal2 sholihnya tersebut ditrima atau tidak oleh Allah subhanahu wa ta'alaa.

Oleh karena sebuah sikap yang bijak bagi seorang Muslim yang selalu memberi perhatian atas segala amal2 yang dia kerjakan. Memberi perhatian ini maksudnya adalah memperhatikan keutamaan dari amal2 itu  serta melakukan penjagaan terhadap keihalasan hatinya hingga amal tersebut benar2 sampai dan ditrima oleh Allahu ta'alaa.

6. MEMILIKI PERHATIAN ATAS UNSUR LILLAH , BILLAH  & FILLAH DALAM SETIAP MENGERJAKAN AMAL SHALIH.

Ada setidaknya 3 hal yang harus menjadi pilar utama seorang Muslim hingga dia bisa merasa gembira dan optimis atas ditrimanya amal2nya oleh Allah subhanahu wa ta'alaa. Yakni :

LILLAH
- Amal tersebut harus Lillah ;
Artinya bahwa amal tersebut harus dia lakukan karena rasa cintanya, rasa takutnya dan juga rasa harapnya kepada Allah ta'alaa semata.

BILLAH
- Amal tersebut harus Billah ;
Artinya bahwa setiap amal sholih yang dia lakukan harus teriring rasa penghambaan dengan senantiasa menyertakan Allah ta'alaa dalam pelasanaannya. Melibatkan Allah baik dari awal sampai akhir pelasanaannya. Gambaran konkritnya adalah dengan mengucap basmallah adalah contoh aplikasi dari Billah dalam setiap amal. Lebih dari itu akan semakin sempurna jika dia berdoa memohon pertolongan kepada Allah ta'laa dalam pelasanaannya.
Dengan senantiasa melibatkan Allah dan bersandar kepadaNya, maka seseorang Muslim akan terhindar dari rasa sombong dan ujub, justru sebaliknya akan tumbuh bersemi rasa syukurnya karena dia merasakan seti
Lap tapakan amal sholihnya dia yakini merupakan inayah (pertolongan) yang telah Allah berikan kepadanya.

FILLAH
- Amal tersebut harus Fillah ;
Artinya dari Allah sumber petunjuk pelaksanaannya. Karena hanya amal yang bersumber atas perintah dan larangan Allah baik yang tertuang di Al Qur'an maupun Hadist2 Nabi sholallahu 'alaihi wassalam saja yang akan sampai dan diterima olehNya.

7. SELALU MENGUTAMAKAN URUSAN AKHIRAT DARIPADA URUSAN DUNIA DIDALAM BERAKTIVITAS .

Dalam hidup ini begitu banyaknya ragam aktivitas yang harus dijalani. Setiap aktivitas tersebut selalu memerlukan pertimbangan yang kemudian harus  diputuskan untuk dilaksanakan atau tidak.

Seperti contoh sederhana saja, jika seseorang merasa lapar disuatu perjalanan, kemudian harus masuk ke sebuah restaurant, dimana ada beberapa restaurant yang tersedia di depannya. Maka pada saat seperti ini hati dan akal akan segera bekerjasama untuk menentukan restaurant mana yang akan dipilihnya. Apabila antara hati dan akal dihiasi oleh keimanan maka jika keimanannya kuat maka dia akan segera mengambil keputusan untuk masuk ke restaurant yang sudah bisa dipastikan kehalalannya.

Sedangkan jika keimanan itu tipis maka dia akan masuk ke restaurant mana saja yang penting bersih dan nyaman serta makanan yang disajikan tampaknya lezat, hanya terkadang saja mempertimbangkan masalah kehalalannya.  Apakah restaurant tersebut memiliki identitas halal atau tidak tidak terlalu merisaukannya.
Sedangkan bagi yang tidak memiliki iman maka tak akan terlintas sedikitpun pertimbangan kehalalan atas makanan yang akan dia makan.

Demikianlah yang terjadi pada setiap proses pengambilan keputusan didalam  segala aktivitas kehidupan kita. Keimanan akan selalu menjadi pengendali  aktivitas kita apakah akan mengha silkan pahala atau dosa. Apakah diri kita menjadi orang yang taqwa dimanapun berada atau bukan. Ini hal yamg penting yang harus menjadi perhatian seorang Muslim.

Seorang yang memiliki keimanan yang kuat maka dia akan selalu mendahulukan segala sesuat yang berakibat keselamatan akhiratnya daripada sekedar kenikmatan dunianya. Dia akan selalu mengingat hukum-hukum Allah ketika akan melangkah baik dalam urusan besar maupun urusan sepele. Penerapan hukum/syariat Islam ini akan selalu melekat dalam dirinya dalam segala situasi dan kondisi. Karena dia terobsesi oleh kemuliaan dirinya disisi Allah subhanahu wa ta'alaa sebagai hamba yang bertaqwa.

Oleh karena itu Menuntut Ilmu akan senantiasa menjadi bagian dari aktivitas utamanya dalam mengisi waktu hidupnya, karena dia sadar bahwa hanya dengan ilmu Agama (mempelajari Al Qur'an dan Al Hadist) dia akan dapat melaksanakan berbagai ketaatan dan menjauhi hal2 yang dilarang.

Waallahu a'laam
copaste by www.AinuRofik

Senin, 20 April 2015

Syirik...

adalah riya', sebagaimana hadits Rasulullah صلى الله عليه و سلم

Telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم, "Sesungguhnya perkara yang paling saya khawatirkan akan menimpa kamu sekalian adalah syirik kecil". Lalu para sahabat pun bertanya : Apakah gerangan syirik kecil itu wahai Rasulullah? Maka beliau pun menjawab, "Syirik kecil itu ialah perasaan riya dan pamer (ingin dilihat orang) bahwa dia selalu melakukan perkara kebajikan". (Hadis Riwayat Ahmad Dengan Isnad Jayyid)

Perbedaan syirik kecil dengan syirik besar :

▪. Pelaku syirik kecil tidak batal syahadatnya sedangkan syirik besar membatalkannya

▪. Pelaku syirik kecil terhapus amalan yang dikerjakan saat itu saja sedangkan syirik besar terhapus seluruh amalannya

▪. Pelaku syirik kecil tidak kekal di Neraka sedangkan syirik besar kekal

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّابِ

اخير الدعو انا، ان الحمد لله رب العلمين

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...
copaste by www.AinuRofik.com